Tuesday, September 21, 2010

HDR effect



HDR is by definition the extension of the dynamic range portrayed in the final image beyond what the camera can capture in one shot. The camera has a 11 stop range but your final image has detail from elements in the original scene that were 18 stops apart. One RAW from that camera will have 11 stops worth of data, no matter what you do to it. You are not God nor is your computer, you can't create new data from nothing. However, blending multiple conversions from a single RAW into what is called a "fake HDR" can be an excellent way to get the maximum milage out of the data you do have. Another way is to convert to a single 16 bit tif, to retain almost all the data, and work on it with something like PS's Highlight/Shadow tool. But the three conversion method does have a certain advantage in that you are pushing and pulling linear RAW data before it gets bent out of shape by the gamma correction of the conversion.

SOME SAMPLES OF HDR pic :

Thursday, August 19, 2010

Try edit suka2 tuk persiapan membuat krew fotografi...

Friday, August 13, 2010

Ramadhan...

Ramaḍān, terjemahan harfiah: "panas terik") (biasa digelar "Ramadan Al-Mubarak") adalah merupakan bulan yang ke-9 dan bulan paling suci di dalam kalendar Islam. Seperti bulan Islam lain, bulan ini mempunyai 29 atau 30 hari. Pada bulan ini umat Islam ini diwajibkan berpuasa seperti yang termaktub dalam al-Qur'an yang bermaksud:


Bulan Ramadan, yang di dalamnya diturunkan al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan (antara yang benar dan salah). Oleh itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu...

— surah Al-Baqarah, ayat 185

Bulan Ramadan merupakan masa untuk umat Islam berfikir dan merenung diri sendiri, bersolat, membuat kebajikan dan meluangkan masa dengan keluarga serta sahabat handai. Diharapkan dengan berpuasa dari fajar hingga senja umat Islam akan dapat mempertingkatkan disiplin diri dan menjadi pemurah, dengan mengingati kesusahan hidup sebahagian manusia yang miskin papa.

Ramadan berasal dari kata akar رﻣض , yang bererti panas yang menyengat ataukekeringan, khususnya pada tanah. Dari kata akar tersebut kata Ramadan digunakan untuk menunjukkan adanya sensasi panas ketika seseorang itu kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan kerana pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Hal ini dikiaskan dengan umat Islam yang mengambil kesempatan Ramadan untuk serius mencairkan, memuhasabah diri dan memperbaharui kekuatan jasmani, rohani dan tingkah lakunya, sebagaimana panas mewakili sesuatu yang dapat mencairkan bahan [2]. Penentuan awal ramadhan

Takwim Hijrah didasarkan pada orbit bulan mengelilingi bumi dan awal setiap bulan ditetapkan saat terjadinya hilal (bulan sabit). Kaedah penentuan saat terjadinya hilal yang digunakan ketika ini ada dua, iaitu kaedah penglihatan dengan mata kasar ("rukyah") dan kaedah perhitungan astronomi ("hisab").

Sesetengah negara menggunakan rukyah sahaja manakala sesetengah yang lain menggunakan nisab sahaja [3]. Dunia Melayu amnya menggunakan kedua-dua kaedah sekaligus [4].

LAILATUL QADAR

Lailatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadan. Malam ini dikatakan dalam al-Qur'an pada surah Al-Qadr, lebih baik daripada seribu bulan [7]. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadan, tepatnya pada salah satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29. Malah ada sebahagian ulama yang menganggap ianya berlaku pada malam genap seperti malam 24 Ramadan. Walaubagaimanapun, antara hikmah malam ini dirahsiakan agar umat Islam rajin beribadat di sepanjang malam khususnya di sepuluh malam yang terakhir. Sebahagian Muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam ini dengan menjaga diri agar berjaga pada malam-malam terakhir Ramadan sambil beribadah sepanjang malam.

Thursday, July 8, 2010

White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.

Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto dibawah ini:

Ketiga foto diatas adalah foto yang identik, bahkan ketiganya berasal hanya dari satu foto. Saya hanya mengubah setting white balance-nya dan hasilnya: ketiganya sangat berbeda warnanya. Foto A tampak sangat kebiruan, foto B terlihat cukup normal dan foto C terlihat kekuning-kuningan.

Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu karena masing-masing neon dan bohlam memiliki ”temperatur warna“ yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin.

Alasan kenapa kamera memerlukan setting white balance adalah karena kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan mampu beradaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih dimanapun akan tampak putih bagi kita. Namun kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.

Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agarkamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.

Bagaimana Cara Setting White Balance?
Setiap kamera memiliki cara setting yang berbeda, oleh karena itu anda harus merujuk pada buku manual jika memang sejauh ini belum menemukan caranya. Anda bisa mencari buku manual kamera
disini. Kalau anda masih bingung, gunakan mode auto white balance. Kamera mungkin tidak selalu benar namun paling tidak lebih banyak benar.

Preset
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:

  • Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
  • Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
  • Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
  • Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
  • Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
  • Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
  • Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.

Cara Setting White Balance Secara Manual
Beberapa kamera, terutama
SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna).

Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Set white balace mode di custom atau manual, kemudian arahkan kamera supaya membidik kertas ini kemudian jepret. Kamera akan mendeteksi warna putih dan menyimpan temperaturnya, akan muncul konfirmasi di layar LCD kamera kalau setting sudah OK.

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.

Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya mengeset ISO saya di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?

Secara garis besar, saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 ( dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av) , kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik. Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi:1/500 detik. Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh , kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1stop.

Thursday, May 20, 2010

Apa itu Depth of Field @ DOF



Secara harafiah Depth of Field (DOF) berarti kedalaman ruang. Di dunia fotografi, DOF secara teknis berarti rentang atau variasi jarak antara kamera dengan subjek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman (fokus) gambar yang masih dapat diterima (tidak blur). Dengan kata lain, DOF digunakan untuk menunjukkan ruangan tertentu di dalam foto yang mendapatkan perhatian khusus oleh mata karena adanya perbedaan ketajaman (fokus)

Secara umum, Depth Of Field dipengaruhi oleh 3 hal iaitu :

Jarak fokus utama dari kamera

  • Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan kuadrat jarak objek. Jika kita mengubah jarak antara kamera dengan objek sebesar 3x (lebih jauh – dengan menggeser kamera mundur dari posisi semula) maka lebar ruang tajam akan menjadi 9x lebar semula.

Bukaan diafragma

  • Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan diafragma. Contoh: jika diafragma dinaikkan 2 stop dari f/8 ke f/16, maka lebar ruang tajam akan menjadi 2x lebar semula.

Panjang fokus lensa yang digunakan

  • Lebar ruang tajam berbanding terbalik dari kuadrat panjang fokus. Dengan kata lain, lebar ruang tajam akan menjadi 4x lebar semula jika kita mengubah lensa dari 100mm ke 50mm (panjang fokus lensa setengah dari semula).

Semakin lebar sudut lensa maka semakin luas daerah ruang tajamnya. Ini artinya, ketika kamera di-zoom out, objek yang kita shoot akan semakin leluasa untuk bergerak maju ataupun mundur dalam jarak tertentu dari kamera dan masih terlihat tajam/fokus. Ruang tajam yang sempit dalam pengambilan gambar telephoto, disebut juga DoF sempit, sedangkan ruang tajam yang luas dalam pengambilan gambar wide disebut juga DoF luas.

Semakin membuka diafragma, semakin sempit daerah ruang tajamnya. Ini berarti, mengatur fokus dalam situasi pencahayaan yang kurang akan lebih problematis dikarenakan diafragma harus membuka lebar dan objek tidak akan leluasa untuk bergerak mendekat atau menjauh dari kamera karena akan keluar dari fokus (out of focus).

Kombinasi antara telephoto (zoom in all the way) dan diafragma yang membuka lebar, akan mengakibatkan ruang tajam yang sempit. Satu contoh, saat pengambilan gambar telephoto (tight shot) seorang penyanyi yang melakukan konsert pada malam hari dengan pencahayaan yang minim, kita harus berhati-hati dalam mengatur fokus, karena sedikit saja penyanyi tersebut bergerak mendekat atau menjauh dari kamera, maka dia akan mudah untuk keluar dari fokus.

Tuesday, May 18, 2010

Panduan Sepertiga (Rule Of Thirds)

Sebelum memahami rule of thirds, ada baiknya kita memahami dulu apa itu komposisi. Komposisi adalah susun atur elemen-elemen di dalam gambar. Secara mudahnya, sekiranya anda merakam gambar ibu-bapa dengan berlatarbelakangkan langit biru, anda perlu membuat keputusan dimanakah wajarnya diletakkan ibu bapa anda di dalam gambar, ke kirikah atau kekanankah? keatas atau kebawah? adakah anda perlukan langit yang luas atau perlu penuhkan frame dengan ibu bapa anda dan langit sedikit sahaja?

Keputusan yang anda buat itu adalah keputusan susun atur di dalam gambar. Ataupun teknik komposisi.

Tiada satu keputusan komposisi yang boleh dikatakan salah dalam proses rakaman gambar. Yang ada cumalah komposisi yang menawan atau tidak.

Salah satu teknik mudah untuk anda memperbaiki komposisi didalam gambar ialah dengan mengelakkan dari meletak titik fokal dari di tengah bingkai. Dan dengan menggunakan panduan sepertiga atau rule of thirds, ianya lebih mudah lagi.

Apa yang perlu anda buat ialah dengan membahagikan bingkai gambar anda secara visual kepada 9 kotak yang sama besar. Dan kemudian letakkan titik fokal atau subjek utama anda pada titik persilangan tersebut.

Cara menggunakan Rule of third :

anda perlu membuatkan 2 garisan menegak dan 2 garisan melintang yang menyilangi 2 garisan menegak tadi.. Faham x? kalau x fhm, tgk pada gmbr

Apabila anda hendak mengambil sesebuah gambar, anda perlu membayangkan titik persilangan ini . Titik persilangan dalam garisan ini memberi anda peluang untuk memilih bagi meletakkan 'centre of interest' untuk komposisi yang baik. 'Centre of interest' boleh saya katakan sebagai fokus utama kita.

Senang kata, 4 titik persilangan(yang digelapkan pada gmbr) adalah titik2 terbaik untuk anda meletakkan subjek atau fokus anda.. tapi ingat, ada beberapa perkara dan teknik lagi yang perlu anda ikuti untuk menghasilkan sesebuah gambar yang menarik.

Contoh gambar menggunakan Rule of Third.........