Thursday, May 20, 2010

Apa itu Depth of Field @ DOF



Secara harafiah Depth of Field (DOF) berarti kedalaman ruang. Di dunia fotografi, DOF secara teknis berarti rentang atau variasi jarak antara kamera dengan subjek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman (fokus) gambar yang masih dapat diterima (tidak blur). Dengan kata lain, DOF digunakan untuk menunjukkan ruangan tertentu di dalam foto yang mendapatkan perhatian khusus oleh mata karena adanya perbedaan ketajaman (fokus)

Secara umum, Depth Of Field dipengaruhi oleh 3 hal iaitu :

Jarak fokus utama dari kamera

  • Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan kuadrat jarak objek. Jika kita mengubah jarak antara kamera dengan objek sebesar 3x (lebih jauh – dengan menggeser kamera mundur dari posisi semula) maka lebar ruang tajam akan menjadi 9x lebar semula.

Bukaan diafragma

  • Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan diafragma. Contoh: jika diafragma dinaikkan 2 stop dari f/8 ke f/16, maka lebar ruang tajam akan menjadi 2x lebar semula.

Panjang fokus lensa yang digunakan

  • Lebar ruang tajam berbanding terbalik dari kuadrat panjang fokus. Dengan kata lain, lebar ruang tajam akan menjadi 4x lebar semula jika kita mengubah lensa dari 100mm ke 50mm (panjang fokus lensa setengah dari semula).

Semakin lebar sudut lensa maka semakin luas daerah ruang tajamnya. Ini artinya, ketika kamera di-zoom out, objek yang kita shoot akan semakin leluasa untuk bergerak maju ataupun mundur dalam jarak tertentu dari kamera dan masih terlihat tajam/fokus. Ruang tajam yang sempit dalam pengambilan gambar telephoto, disebut juga DoF sempit, sedangkan ruang tajam yang luas dalam pengambilan gambar wide disebut juga DoF luas.

Semakin membuka diafragma, semakin sempit daerah ruang tajamnya. Ini berarti, mengatur fokus dalam situasi pencahayaan yang kurang akan lebih problematis dikarenakan diafragma harus membuka lebar dan objek tidak akan leluasa untuk bergerak mendekat atau menjauh dari kamera karena akan keluar dari fokus (out of focus).

Kombinasi antara telephoto (zoom in all the way) dan diafragma yang membuka lebar, akan mengakibatkan ruang tajam yang sempit. Satu contoh, saat pengambilan gambar telephoto (tight shot) seorang penyanyi yang melakukan konsert pada malam hari dengan pencahayaan yang minim, kita harus berhati-hati dalam mengatur fokus, karena sedikit saja penyanyi tersebut bergerak mendekat atau menjauh dari kamera, maka dia akan mudah untuk keluar dari fokus.

Tuesday, May 18, 2010

Panduan Sepertiga (Rule Of Thirds)

Sebelum memahami rule of thirds, ada baiknya kita memahami dulu apa itu komposisi. Komposisi adalah susun atur elemen-elemen di dalam gambar. Secara mudahnya, sekiranya anda merakam gambar ibu-bapa dengan berlatarbelakangkan langit biru, anda perlu membuat keputusan dimanakah wajarnya diletakkan ibu bapa anda di dalam gambar, ke kirikah atau kekanankah? keatas atau kebawah? adakah anda perlukan langit yang luas atau perlu penuhkan frame dengan ibu bapa anda dan langit sedikit sahaja?

Keputusan yang anda buat itu adalah keputusan susun atur di dalam gambar. Ataupun teknik komposisi.

Tiada satu keputusan komposisi yang boleh dikatakan salah dalam proses rakaman gambar. Yang ada cumalah komposisi yang menawan atau tidak.

Salah satu teknik mudah untuk anda memperbaiki komposisi didalam gambar ialah dengan mengelakkan dari meletak titik fokal dari di tengah bingkai. Dan dengan menggunakan panduan sepertiga atau rule of thirds, ianya lebih mudah lagi.

Apa yang perlu anda buat ialah dengan membahagikan bingkai gambar anda secara visual kepada 9 kotak yang sama besar. Dan kemudian letakkan titik fokal atau subjek utama anda pada titik persilangan tersebut.

Cara menggunakan Rule of third :

anda perlu membuatkan 2 garisan menegak dan 2 garisan melintang yang menyilangi 2 garisan menegak tadi.. Faham x? kalau x fhm, tgk pada gmbr

Apabila anda hendak mengambil sesebuah gambar, anda perlu membayangkan titik persilangan ini . Titik persilangan dalam garisan ini memberi anda peluang untuk memilih bagi meletakkan 'centre of interest' untuk komposisi yang baik. 'Centre of interest' boleh saya katakan sebagai fokus utama kita.

Senang kata, 4 titik persilangan(yang digelapkan pada gmbr) adalah titik2 terbaik untuk anda meletakkan subjek atau fokus anda.. tapi ingat, ada beberapa perkara dan teknik lagi yang perlu anda ikuti untuk menghasilkan sesebuah gambar yang menarik.

Contoh gambar menggunakan Rule of Third.........















ape itu macro mode????

Tuesday, May 11, 2010

Apa itu Shutter Speed???

Shutter Speed adalah lamanya waktu yg diperlukan untuk menyinari sensor CMOS ato CCD pada kamera digital, dan Film pada kamera konvensional. Pada Kemera tertera angka-angka 250,125,60,30,15 dst. Ini bererti lamanya penyinaran adalah 1/250 saat, 1/125 saat, 1/60 saat, dst.

Semakin besar angkanya bererti semakin cepat waktu yg digunakan, hal ini akan menciptakan efek diam (freeze), misalnya kita akan memotret objek yg sedang bergerak, misal kereta, dengan efek diam, kita memerlukan setidaknya shutter speed diatas 1/125 saat

Sebaliknya, bila kita akan memotret objek tersebut dengan efek bergerak, maka shutter speed yg perlu digunakan kurang dari 1/125 saat, sebaiknya dilakukan dengan cara mengikuti arah gerak objek, hal ini disebut teknik panning,

Dua hal diatas tergantung juga dari kecepatan objek tersebut bergerak, semakin cepat objek bergerak, bererti semakin tinggi shutter speed yg diperlukan agar memperoleh efek diam atau bergerak yang kita inginkan, Perlu diperhatikan, semakin rendah shutter speed, akan mengakibatkan semakin besar juga kemungkinan terjadinya camera shaking, yg akan mengakibatkan hasilnya menjadi goyang dan tidak tajam

Agar aman, gunakan shutter speed diatas 30 atau 1/30 saat, jika menginginkan shutter speed lebih rendah, misal 1/15 detik, 1/8 saat atau yg lebih rendah, gunakanlah tripod

Apa itu Exposure dalam photography???

Exposure yang tepat sangat penting dalam mendapatkan mutu foto yang bagus. Banyak orang terjebak dalam filosofi “nanti bisa diperbaiki di komputer”. Seharusnya itu dijadikan sebagai senjata pemungkas, tatkala apa yang anda pikirkan atau konsepkan tidak bisa sepenuhnya diciptakan dengan kamera anda.

Memperbaiki foto di komputer sebetulnya bukanlah jawaban yang paling tepat. Dalam kenyataannya, setiap penyesuaian tones yang dilakukan di komputer, membuat foto lebih terang ataupun lebih gelap, menambah kontras, cropping, dst., akan mengurangi jumlah pixel penyusun foto. Jadi sebetulnya, olah digital itu hanya akan menurunkan mutu gambar karena akan membuang beberapa komponen data.

Jadi hal yang terbaik yang harus dilakukan adalah melakukannya di kamera, memotret dengan setingan yang benar sesuai dengan konsep yang diinginkan.

Apa itu APERTURE ?

Pada fotografi, aperture adalah lubang yang terdapat dalam lensa yang berfungsi untuk mengalirkan cahaya yang terproyeksikan ke sebuah benda masuk ke sensor pada kamera digital atau film pada kamera analog. Pada lensa, lubang ini di hasilkan dari beberapa material tipis yang membetuk lingkaran yang sering di kenal dengan sebutan diafragma (lihat gb. 1). Besar-kecilnya lubang inilah yang kemudian dijadikan sebuah ukuran baku yang dinamakan f-stop.

<-----Gambar di sebelah: Diafragma

Ukuran baku f-stop adalah sebagai berikut:

f/64, f/32, f/22, f/16, f/11, f/8.0, f/5.6, f/4.0, f/2.8, f/2.0, f/1.8, /f1.4

Ukuran tersebut adalah range f-stop yang ada di pasaran. Setiap lensa tentunya akan mempunya range yang berbeda-beda yang akan disesuaikan oleh factor lainnya dan akan sangat mempengaruhi harga lensa itu sendiri.

f pada f-stop adalah kependekan dari kata fraction, atau dalam bahasa kita “satu per…”. Pada ukuran f/64, itu berarti lubang yang dibentuk oleh diafragma 1/64 satuan dan pada f/1.4 berarti 1/1.4 satuan. Artinya semakin kecil angka f-stop, berarti semakin besar lubang pada lensa tersebut dan sebaliknya semakin besar angka f-stop berarti semakin kecil lubang pada lensa tersebut.