Tuesday, May 11, 2010

Apa itu Shutter Speed???

Shutter Speed adalah lamanya waktu yg diperlukan untuk menyinari sensor CMOS ato CCD pada kamera digital, dan Film pada kamera konvensional. Pada Kemera tertera angka-angka 250,125,60,30,15 dst. Ini bererti lamanya penyinaran adalah 1/250 saat, 1/125 saat, 1/60 saat, dst.

Semakin besar angkanya bererti semakin cepat waktu yg digunakan, hal ini akan menciptakan efek diam (freeze), misalnya kita akan memotret objek yg sedang bergerak, misal kereta, dengan efek diam, kita memerlukan setidaknya shutter speed diatas 1/125 saat

Sebaliknya, bila kita akan memotret objek tersebut dengan efek bergerak, maka shutter speed yg perlu digunakan kurang dari 1/125 saat, sebaiknya dilakukan dengan cara mengikuti arah gerak objek, hal ini disebut teknik panning,

Dua hal diatas tergantung juga dari kecepatan objek tersebut bergerak, semakin cepat objek bergerak, bererti semakin tinggi shutter speed yg diperlukan agar memperoleh efek diam atau bergerak yang kita inginkan, Perlu diperhatikan, semakin rendah shutter speed, akan mengakibatkan semakin besar juga kemungkinan terjadinya camera shaking, yg akan mengakibatkan hasilnya menjadi goyang dan tidak tajam

Agar aman, gunakan shutter speed diatas 30 atau 1/30 saat, jika menginginkan shutter speed lebih rendah, misal 1/15 detik, 1/8 saat atau yg lebih rendah, gunakanlah tripod

Apa itu Exposure dalam photography???

Exposure yang tepat sangat penting dalam mendapatkan mutu foto yang bagus. Banyak orang terjebak dalam filosofi “nanti bisa diperbaiki di komputer”. Seharusnya itu dijadikan sebagai senjata pemungkas, tatkala apa yang anda pikirkan atau konsepkan tidak bisa sepenuhnya diciptakan dengan kamera anda.

Memperbaiki foto di komputer sebetulnya bukanlah jawaban yang paling tepat. Dalam kenyataannya, setiap penyesuaian tones yang dilakukan di komputer, membuat foto lebih terang ataupun lebih gelap, menambah kontras, cropping, dst., akan mengurangi jumlah pixel penyusun foto. Jadi sebetulnya, olah digital itu hanya akan menurunkan mutu gambar karena akan membuang beberapa komponen data.

Jadi hal yang terbaik yang harus dilakukan adalah melakukannya di kamera, memotret dengan setingan yang benar sesuai dengan konsep yang diinginkan.

Apa itu APERTURE ?

Pada fotografi, aperture adalah lubang yang terdapat dalam lensa yang berfungsi untuk mengalirkan cahaya yang terproyeksikan ke sebuah benda masuk ke sensor pada kamera digital atau film pada kamera analog. Pada lensa, lubang ini di hasilkan dari beberapa material tipis yang membetuk lingkaran yang sering di kenal dengan sebutan diafragma (lihat gb. 1). Besar-kecilnya lubang inilah yang kemudian dijadikan sebuah ukuran baku yang dinamakan f-stop.

<-----Gambar di sebelah: Diafragma

Ukuran baku f-stop adalah sebagai berikut:

f/64, f/32, f/22, f/16, f/11, f/8.0, f/5.6, f/4.0, f/2.8, f/2.0, f/1.8, /f1.4

Ukuran tersebut adalah range f-stop yang ada di pasaran. Setiap lensa tentunya akan mempunya range yang berbeda-beda yang akan disesuaikan oleh factor lainnya dan akan sangat mempengaruhi harga lensa itu sendiri.

f pada f-stop adalah kependekan dari kata fraction, atau dalam bahasa kita “satu per…”. Pada ukuran f/64, itu berarti lubang yang dibentuk oleh diafragma 1/64 satuan dan pada f/1.4 berarti 1/1.4 satuan. Artinya semakin kecil angka f-stop, berarti semakin besar lubang pada lensa tersebut dan sebaliknya semakin besar angka f-stop berarti semakin kecil lubang pada lensa tersebut.